ASKOLANI: SATU KK SATU SAPI BAHASA POLITIK, TIDAK SEMUA WARGA DAPAT BANTUAN

Banyuasin ,Rj online news.com – Bupati Banyuasin, H Askolani SH MH menegaskan jika tidak semua warga Banyuasin mendapatkan bantuan ternak berupa sapi.

Pernyataan itu disampaikan Askolani terkait program Satu KK Satu Sapi yang menjadi salah satu program Petani Bangkit di Bumi Sedulang Setudung.

“Selama ini salah penafsiran, dikira satu warga di Banyuasin mendapatkan satu sapi,” ujar Askolani saat penyerahan simbolis bantuan ternak sapi dan ayam di Kelurahan Sukajadi, Senin (24/1/2022).

Satu KK Satu Sapi ditegaskan Askolani merupakan bahasa politik yang selama ini di salah artikan oleh masyarakat.

“Bukan satu KK mendapatkan sapi tapi satu kelompok tani yang dapat. Itu pun saya minta pihak Dinas melakukan seleksi seketat mungkin,”

Apalagi, di dalam satu poktan, kadang berisikan satu keluarga utuh mulai dari orang tua, anak, keponakan dan lainnya.

“Sekarang tidak boleh terjadi, kelompok tani betul-betul diseleksi, orang-orang dalam poktan diseleksi. Saya tidak ingin orang kaya yang dapat bantuan ini,” tegas dia.

Penyerahan Bantuan Secara Simbolis Oleh Bupati Banyuasin/toto

Orang nomor satu di Bumi Sedulang Setudung ini kembali menegaskan jika Pemda Banyuasin tidak mungkin memberikan sapi kepada seluruh masyarakat Banyuasin.

“Pemda tidak mungkin juga memberikan bantuan ke semua warga, harusnya berpikir Inovatif, Pemda hanya bisa memberikan semangat,” ucap dia.

Dia meminta masyarakat untuk tidak banyak berharap kepada pemerintah. “Usaha mandiri, lebih enak, tidak ada pemeriksaan dari BPK, kepolisian, LSM dan media dan lainnya,” terang dia.

Jika serius, baik penggunaan uang maupun pemeliharaan, Beternak sapi dipastikan mendapat keuntungan.

“Pasti untung itu, tapi yang jadi masalah, kita beternak banyak tidak bermodal, tidak ada kandang dan tidak diberi makan, cari makan sendiri, makanya banyak makan tanaman tetangga.”

Sementara, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Banyuasin, Edil Fitriansyah menjelaskan sudah 144 ekor sapi disalurkan kepada poktan di Kabupaten Banyuasin.

“Bibit sapi sebanyak 144 ekor, penerima sebanyak 17 poktan, dengan rincian bantuan APBD murni sebanyak 10 kelompok dan dana pokir DPRD Banyuasin 7 kelompok,” terang dia.

Sementara, untuk ternak ayam, ada 9.300 ekor yang disalurkan untuk 7 poktan berasal dari dana pokir Emi Sumitra, dan 18 kelompok dari APBD murni.

“Juga ada 1.904 bibit Kelapa sawit dari dana pokir Sri Yatun, dan pembangunan embung sebanyak 2 unit untuk 2 poktan,” tutup dia
Laporan:(Toto)

Banyuasin ,Rj online news.com – Bupati Banyuasin, H Askolani SH MH menegaskan jika tidak semua warga Banyuasin mendapatkan bantuan ternak berupa sapi.

Pernyataan itu disampaikan Askolani terkait program Satu KK Satu Sapi yang menjadi salah satu program Petani Bangkit di Bumi Sedulang Setudung.

“Selama ini salah penafsiran, dikira satu warga di Banyuasin mendapatkan satu sapi,” ujar Askolani saat penyerahan simbolis bantuan ternak sapi dan ayam di Kelurahan Sukajadi, Senin (24/1/2022).

Satu KK Satu Sapi ditegaskan Askolani merupakan bahasa politik yang selama ini di salah artikan oleh masyarakat.

“Bukan satu KK mendapatkan sapi tapi satu kelompok tani yang dapat. Itu pun saya minta pihak Dinas melakukan seleksi seketat mungkin,”

Apalagi, di dalam satu poktan, kadang berisikan satu keluarga utuh mulai dari orang tua, anak, keponakan dan lainnya.

“Sekarang tidak boleh terjadi, kelompok tani betul-betul diseleksi, orang-orang dalam poktan diseleksi. Saya tidak ingin orang kaya yang dapat bantuan ini,” tegas dia.

Orang nomor satu di Bumi Sedulang Setudung ini kembali menegaskan jika Pemda Banyuasin tidak mungkin memberikan sapi kepada seluruh masyarakat Banyuasin.

“Pemda tidak mungkin juga memberikan bantuan ke semua warga, harusnya berpikir Inovatif, Pemda hanya bisa memberikan semangat,” ucap dia.

Dia meminta masyarakat untuk tidak banyak berharap kepada pemerintah. “Usaha mandiri, lebih enak, tidak ada pemeriksaan dari BPK, kepolisian, LSM dan media dan lainnya,” terang dia.

Jika serius, baik penggunaan uang maupun pemeliharaan, Beternak sapi dipastikan mendapat keuntungan.

“Pasti untung itu, tapi yang jadi masalah, kita beternak banyak tidak bermodal, tidak ada kandang dan tidak diberi makan, cari makan sendiri, makanya banyak makan tanaman tetangga.”

Sementara, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Banyuasin, Edil Fitriansyah menjelaskan sudah 144 ekor sapi disalurkan kepada poktan di Kabupaten Banyuasin.

“Bibit sapi sebanyak 144 ekor, penerima sebanyak 17 poktan, dengan rincian bantuan APBD murni sebanyak 10 kelompok dan dana pokir DPRD Banyuasin 7 kelompok,” terang dia.

Sementara, untuk ternak ayam, ada 9.300 ekor yang disalurkan untuk 7 poktan berasal dari dana pokir Emi Sumitra, dan 18 kelompok dari APBD murni.

“Juga ada 1.904 bibit Kelapa sawit dari dana pokir Sri Yatun, dan pembangunan embung sebanyak 2 unit untuk 2 poktan,” tutup dia
Laporan:(Toto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *